Belajar Berkata Tidak Untuk Kebaikan Diri Sendiri
Mungkin karena adat istiadat yang diturunkan dari generasi ke generasi, sehingga banyak orang sulit untuk berkata Tidak, tatkala harus menolak suatu permintaan. Bahkan jika dilaksanakan permintaan itu jelas akan merugikan diri sendiri. Dan itu sudah diketahui dari awal.
Ini seperti suatu program yang sudah mengakar di pikiran bawah sadar. Sehingga tanpa disadari menjadi perilaku yang berjalan otomatis. Memang pada awalnya dimaksudkan untuk kebaikan. Yaitu kita diajarkan untuk biasa membantu orang lain. Sesulit apapun kondisi kita saat dimintai bantuan. Tetap harus dipenuhi permintaan bantuan itu. Dengan harapan jika suatu saat kita meminta bantuan akan dengan mudah terpenuhi. Atau saat kita membantu akan mendapat pujian yang membesarkan hati. Dan mungkin juga ego untuk menjadi super hero yang banyak dipuji. Celakanya pikiran untuk “berkorban” itu tidak jarang sangat merugikan diri sendiri. Atau juga merugikan yang ditolong, karena sebenarnya kapasitas kita untuk menolong tidak memenuhi syarat. Jadi bagaimana sebaiknya?
Berikut petikan pengalaman orang-orang yang pernah dalam kondisi “tidak enakan” tersebut.
Bagaimana cara menghadapi :
- Suka menyenangkan orang lain tapi menyusahkan diri sendiri
- Pura-pura baik-baik saja padahal susah banget.
- Merasa tidak enakan dengan orang, tapi orang tersebut seenaknya menambah beban pribadi
- Saat diminta bilang Iya iya saja, padahal tidak benar-benar mau.
Hal ini disebutnya people pleaser. Alioas tukang menyenangkan orang. Harus pelan-pelann dikurangi.
Bagimana caranya?
- Belajar lebih jujur. Jujur dengan diri sendiri, bahwa kita tidak bisa begini terus. Dan jujur dengan orang lain kalau ‘sekarang sedng tidak bisa nih’. Jangan bertele-tele untuk mengungkapkan perasaan Anda. Pertama kali mungkin berat. Tapi tetap harus dilakukan. Nanti juga kan terbiasa. Buatlah catatan prestasi yang mencatat kemampuan Anda untuk berkata Tidak.
- Mencoba meningkatkan kesadaran pribadi, bahwa memang semua pertemanan harus difilter. Mana yang seenaknya (Win-Loose), mana yang sama-sama enak (Win-Win). Dengan menolak seperti itu, secara halus atau pun lugas, paling tidak membantu memfilter teman-teman yang berperilaku seenaknya.
- Mengatur prioritas. Mana yang perlu dinomorsatukan. Mungkin ada waktunya kita bantu orang, tapi kalau memang kita punya prioritas lain, ya kita dahulukan prioritas kita. Bukan sebaliknya.
- Sadarlah bahwa tidak semua orang baik. Memang banyak orang berperilaku yg seenaknya. Memanfaatkan kita seenaknya, karena kita pasti sulit menolak. Buat catatan teman-teman yang punya perilaku seperti ini. Buatlah filter pribadi. Jauhilah secara fisik jika memungkinkan. Karena dengan menjauh secara fisik akan lebih mudah bagi kita untuk belajar tegas.
BACA JUGA : 5 Kesalahan Pebisnis Online Pemula
Adakah cara yang lain?
Bila kita sangat sulit belajar berkata tidak karena takut dijauhi teman-eman, maka sebaiknya kita mencari konsultan atau terapis yang dipercaya. Misalnya dengan hipnoterapi, NLP dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk mencari akar permasalahan timbulnya kebiasaan yang merugikan itu. Setelah diketahui, maka akar permasalahan tersebut bisa dinetralkan. Jika sudah netral,maka kita tidak akan lagi merasa terganggu dengan perasaan-perasaan tidak enakan tersebut. Dan hidup kita akan menjadi lebih positip..
Percayalah dengan sering berkata – kata secara tegas akan lebih meningkatkan kepercayaan diri. Dan orang akan makin respek terhadap kita. Dan secara bertahap kemampuan Anda di bidang lain juga akan makin terangkat.
Salam.