Saat memulai bisnis beberapa tahun yang lalu, saya tidak tahu istilah mentor bisnis. Pikiran saya saat itu sederhana saja. Cuma menghitung berapa modalnya, bagaimana menghasilkan produk dan bagaimana cara menjualnya. Pemilihan jenis usaha juga tanpa analisis mendalam. Hanya berdasarkan pengamatan sepintas saja. Melihat orang-orang yang sudah berusaha lebih dahulu di bidang usaha yang saya pilih. Saat itu aku memilih usaha warung nasi. Karena terpengaruh tulisan kalau usaha di bidang makanan itu tidak ada matinya. Tanpa punya pengalaman memasak apalagi berjualan makanan. Akibatnya sudah dapat diduga, kalau usaha tersebut sukses ditutup dalam hitungan minggu. Tapi pengalaman buruk itu tidak membuat saya kapok untuk membuat usaha lagi. Maklum usia masih muda. Semangat masih tinggi. Dan masih ada sisa uang untuk membuka usaha lagi. Tapi untuk usaha berikutnya aku memulainya dengan cara berbeda. Yaitu dengan cara silaturahmi ke para pebisnis yang menurutku telah sukses. Menimba ilmu dari mereka. Supaya terhindar dari kesalahan-kesalahan yang umum dialami para pebisnis pemula. Dari sini saya mengamati kalau pebisnis memerlukan cara mencari mentor bisnis yang tepat. Yang sesuai dengan karakter bisnisnya. Yang memang sudah paham tentang bisnis yang dijalaninya. Tidak sekedar teori saja.
Inilah cara mencari mentor bisnis yang tepat berdasarkan pengalaman para pebisnis :
1. Gunakan keluarga dan kerabat dekat
Ini adalah cara yang termudah. Karena kita sudah mengenalnya secara dekat. Hambatan relatif tidak ada. Dan baik buruknya mereka juga sudah diketahui. Sehingga bisa dipilih keluarga atau kerabat yang memang pantas dijadikan sebagai mentor bisnis. Sekaligus dijadikan sebagai panutan atau role model. Tapi kita harus tetap menjaga profesionalitas, walaupun sudah mengenal secara dekat. Tidak boleh berlaku seenaknya saja. Yang bisa merusak hubungan dekat tersebut.
2. Cari di internet
Untuk yang masih baru menjalankan usaha bisa mencari komunitas-komunitas bisnis terdekat. Baik dari sisi jarak maupun jenis usaha. Data komunitas itu bisa dengan mudah ditelusuri di dunia maya. Kumpulkan data komunitas – komunitas terdekat. Pelajari aktifitas mereka. Saring dan sesuaikan dengan bisnis Anda. Termasuk penyesuaian dengan biaya yang akan muncul jika mengikuti aktifitas di komunitas terpilih.
Di dalam komunitas bisnis ini biasanya sudah mempunyai mentor-mentor pilihan. Baik yang berasal dari dalam (internal) maupun dengan mendatangkan mentor dari luar. Karena mereka sudah punya cara mencari mentor bisnis yang baik, maka bisnis kita kemungkinan besar akan berkembang baik disini. Cobalah mencari data komunitas bisnis di daerah Anda. Seleksi kredibilitas mereka. Mintakan saran ke orang-orang yang Anda anggap berpengalaman. Kemudian bergabunglah dan ikuti aktifitas mereka untukĀ pengembangan bisnis Anda.
3. Cari dan gunakan jaringan bisnis
Cari informasi dan datangi acara jaringan bisnis terdekat. Karena di sana peluang untuk mendapatkan calon mentor relatif besar. Biasanya pemimpin – pemimpin bisnis di jaringan tersebut juga hadir. Yang dimaksudkan jaringan bisnis disini bukan perusahaan yang menggunakan sistem jaringan atau biasa disebut MLM. Tetapi kelompok yang disatukan oleh kesamaan bidang bisnis yang ditekuni, kesamaan latar belakang pengusahanya dan lain-lain. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Jaringan bisnis ini juga kerap berbagi ilmu dengan mengadakan pelatihan bagi pengusaha yang ingin berkembang. Contohnya jaringan bisnis OKE OCE yang digagas oleh pengusaha Sandiaga Uno.
4. Manfaatkan Program Lembaga Pendidikan Tinggi
Lembaga pendidikan tinggi di Indonesia memiliki program penelitian dan pengabdian yang secara rutin dilaksanan. Para akademisi mendayagunakan keilmuan yang mereka miliki untuk membina masyarakat yang membutuhkan. Bahkan hasil-hasil penelitiannya juga banyak yang disebarkan ke masyarakat agar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Datangilah lembaga pengabdian masyarakat di kampus terdekat. Buatlah daftar pertanyaan untuk pengembangan usaha Anda sebelum berkunjung. Sehingga mereka bisa lebih fokus memberikan solusinya. Contoh yang sangat baik kerja sama antara lembaga pengabdian masyarakat perguruan tinggi dengan kelompok masyarakat ini adalah di desa Ponggok, Kabupaten Klaten. Potensi yang ada di desa tersebut didata dan dilakukan analisis oleh pihak Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Kemudian dibuat program untuk pengembangannya. Dan pihak desa mulai dari aparat sampai warga bekerja sama melaksanakan program-program yang sudah dibuat. Hasilnya sungguh luar biasa. Penghasilan desa tersebut bisa mencapai 14 milyar dalam setahun.
Baca juga : Cara jitu memulai bisnis online
Dengan menggunakan Mentor dalam pengembangan bisnis Anda selain akan meningkatkan efisiensi juga meminimalkan terjadinya kegagalan dalam bisnis.
Salam,
Jarot BS.