Saat awal menjalani bisnis online saya selalu bingung cara menentukan harga jual produk yang tepat. Karena sebagai orang baru tentu ingin produknya laku dan mendapatkan keuntungan yang bagus. Dan untuk mendapatkan keuntungan yang bagus tentunya harus dijual dengan harga cukup tinggi. Dan kalau dijual dengan harga cukup tinggi takutnya kemahalan, sehingga tidak ada yang beli. Ini seperti lingkaran setan yang untuk memutusnya adalah dengan mencoba menjual harga kira-kira saja. Yang penting tidak rugi.
Table of Contents
Baca juga : Membangun Brand Image Bisnis Online
Setelah mencoba beberapa kali dan mensurvey harga jual produk sejenis dari kompetitor serta melihat respon dari pembeli, kemudian saya memperoleh rumusan yang menurut saya tepat. Bisa saja rumusan saya tidak tepat untuk pebisnis online yang lain. Karena tidak ada rumusan yang tepat untuk semua orang dan semua tempat. Tergantung kondisi masing-masing.
Cara Menentukan Harga Jual Produk Menurut Saya
#1. Harga Dasar
Produk yang dijual ada 2 macam perolehan, yaitu produk yang dibuat sendiri dan produk yang dibuat orang lain.
1a. Produk yang dibuat sendiri, berarti produk tersebut dari bahan mentah kemudian diolah menjadi produk jadi. Misalnya kita ingin membuat Kue Pukis, maka contoh menghitung harga dasar dan harga jualnya adalah sebagai berikut :
- Harga bahan mentah per satu resep (terigu, ragi, margarin, gula pasir dll) = 20.000
- Biaya tenaga kerja per satu resep = 10.000
- Biaya penyusutan, gas, listrik dll = 5.000
- Total biaya = 35.000
- Misalkan jadi 30 potong kue, maka harga dasar per potong = 35.000/ 30 = 1.166
- Kita ingin mengambil keuntungan 50% => 1.166 x 50% = 583
- Harga jual per potong = 1.166 + 583 = 1.749
Untuk mencapai titik impas jumlah yang harus terjual adalah : 35.000/ 1.749 = 20 potong kue. Jadi setelah dijual lebih dari 20 kue keuntungan akan diperoleh.
Untuk memperkecil titik impas bisa dengan menaikkan nilai keuntungan yang ingin diperoleh, misalnya menjadi 70 % atau bahkan sampai 150%. Karena produk seperti kue basah sifatnya mudah rusak alias tidak bisa disimpan lama. Kalau untuk produk yang bertahan lama, nilai keuntungan bisa diperkecil agar bisa bersaing.
1b. Produk yang dibuat orang lain, berarti produk tersebut hasil membeli atau kulakan. Untuk menghitungnya seperti contoh diatas sebagai berikut :
- Kita membeli 1.000 buah mainan seharga = 1.500.000
- Biaya transport, tenaga angkut dll = 200.000
- Total = 1.700.000
- Harga dasar per buah = 1.700.000/ 1000 = 1.700
- Kita ingin mengambil keuntungan 30% => 1.700 x 30% = 510
- Harga jual per produk = 2.210
Untuk mencapai titik impas jumlah yang harus terjual adalah : 1.700.000/ 2.210 = 770 buah. Keuntungan akan diperoleh setelah penjualan ke 771.
#2. Harga Kompetitor
Buatlah riset kompetitor yang bermain di produk yang sama atau setara. Buat data kisaran harga, pelayanan, komentar konsumen dari masing-masing kompetitor. Sebagai pemula buatlah harga yang aman, yaitu harga yang sudah mendapatkan keuntungan tapi tidak lebih tinggi dari harga pada kisaran tertinggi. Misalkan harga terendah adalah 80.000 dan harga tertinggi 100.000, maka buatlah harga jual sekitar 90.000 an. Dengan cara menentukan harga jual produk seperti ini bisa fleksibel untuk diubah sesuai kondisi pasar.
Penentuan harga ini harus juga dilihat dengan tingkat kompetisinya. Untuk produk dengan tingkat kompetisi tinggi, misalkan busana muslim yang desainnya umum, harga yang ditawarkan tidak bisa terlalu tinggi. Malah cenderung ke harga terendah. Untuk desain khusus atau dibuat untuk kalangan tertentu, misalkan ukuran super besar baru bisa mengambil keuntungan yang lumayan. Namun pasarnya memang tidak besar.
#3. Trend Produk
Untuk produk yang sedang trend adalah kesempatan emas memperoleh keuntungan tinggi. Apalagi kalau jumlah barang di pasar belum banyak. Produk tersebut bisa dijual dengan harga 2 kali lipat atau lebih dari harga beli. Contohnya pada tahun 2016 sampai pertengahan 2017 ada produk Payung Kazbrella atau Payung Terbalik yang sedang trend dan dimintai pasar. Keuntungan yang diambil bisa cukup besar. Saya beli dengan harga 100 ribu dan kemudian saya jual seharga 180 ribuan. Bahkan beberapa kompetitor menjualnya di atas harga 200 ribuan.
Tapi itu tidak berlangsung lama, karena saat ini dengan harga 100 ribuan pun, orang sudah bisa memperoleh produk tersebut. Jadi Anda harus jeli untuk menangkap trend yang sedang berlangsung. Dan jangan ragu-ragu ikut masuk berjualan untuk memperoleh keuntungan. Kalau mulai terjadi perang harga segeralah habiskan persediaan produknya. Walaupun tidak mendapatkan keuntungan. Karena lebih baik memegang uang tunai dari pada memegang produk yang tidak laku yang nilainya terus turun. Sekali lagi perlu ditekankan cara menentukan harga jual produk yang fleksibel agar perputaran uang menjadi lancar.
#4. Target Pembeli
Anda bisa memilih target pembeli produk Anda. Walau pun secara populasi besar, untuk pembeli dengan tingkat pendapatan di bawah sudah tentu tidak bisa dipaksakan untuk memperoleh keuntungan tinggi. Produk yang dipasarkan pun biasanya standar saja. Tidak ada penambahan fasilitas yang berlebihan. Jadi kalau ingin mendapatkan keuntungan banyak adalah dengan menjual sebanyak mungkin. Misalnya untuk produk perawatan pemutih kulit wajah yang dibeli dengan harga 95 ribuan, dijualnya sekitar 125 ribuan. Atau tingkat keuntungannya sekitar 30 % dari harga beli. Tapi karena harga relatif sedang, maka tuntutan pelayanan juga tidak banyak.
Berbeda halnya jika produk yang ditujukan untuk kalangan menengah ke atas. Keuntungan yang diperoleh bisa cukup tinggi. Bisa sampai 100%. Tapi tuntutan pelayanan juga harus prima. Karena untuk mereka harga sudah bukan masalah lagi. Yang dibutuhkan adalah kualitas produk dan pelayanan. Namun karena jumah mereka tidak banyak, sehingga harga jual yang tinggi dan keuntungan juga tinggi adalah suatu kewajaran.
#5. Pelayanan
Saat ini pelayanan sudah menjadi satu dengan produk yang dijual. Tingkat pelayanan yang baik atau belum baik bisa mempengaruhi harga produk dan tingkat penjualan. Pengalaman saya dulu saat menjadi pemasok alat elektronik dan memberikan pelayanan purna jual yang baik dapat digunakan untuk mendongkrak tingkat penjualan barang. Padahal harga yang kami pasang adalah yang paling tinggi dibanding para kompetitor. Namun pembeli tetap memilih kami setelah mendapat rekomendasi dari pembeli sebelumnya.
Jadi jangan ragu mengambil margin yang tinggi kalau pelayanan yang disediakan memang diakui tinggi dan membawa manfaat yang nyata bagi pembeli atau pengguna produk Anda.
Baca juga : Cara Bisnis Online Fashion Tanpa Modal
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Anda yang baru bebisnis, dan ingin tahu cara menentukan harga jual produk Anda.
Salam.
Jarot BS- 0812 8894 7018
(Penikmat Bisnis Online)
makasih admin artikelnya sangat memmbantu
Terimakasih untuk artikel yang di share sangat membantu, akan saya coba terapkan untuk lebih mengembangkan bisnis saya.