Kue yang merakyat seperti Kue Pukis ini mudah dijumpai dimana-mana. Bisa divariasikan dengan berbagai topping dan isian. Proses pembuatannya juga relatif mudah dan cepat serta rasanya yang enak walaupun sudah dalam keadaan dingin, membuat popularitasnya tidak pernah surut. Resep Kue Pukis mudah dicari dimana-mana dengan berbagai variasinya. Tinggal kreatifitas pembuatnya yang akan menentukan bagaimana hasil akhirnya. Seringkali hanya dengan mengubah sedikit saja di bahan-bahan yang dipakai sudah membuatnya tampil sangat berbeda.
Kali ini saya akan menyajikan Resep Kue Pukis yang sederhana dan mudah pembuatannya, silakan dipraktekkan.
Table of Contents
Baca juga : Resep Kue Lumpur
Resep Kue Pukis Yang Menguntungkan Untuk Jualan.
Bahan Adonan :
- 500 gram Terigu protein sedang (bisa juga pakai terigu Cakra kalau mau lebih mengembang)
- 4 butir Telur Utuh
- 300 gram Gula Pasir
- 500 ml Santan kental
- 150 gram Margarin/ butter dilelehkan
- 1 sdt Ragi instan/fermipan
- Vanili 1 – 2 sachet
- ½ sdm Garam
Bahan Isi:
- 10 gram Cokelat Bubuk => dicampur sedikit adonan
- 100 gram Keju, dipotong – potong untuk isian
Cara membuat adonan :
- Kocok telur dan gula hingga mengembang dan kental.
- Masukkan tepung terigu protein sedang, aduk rata. Masukkan santan sedikit demi sedikit. Masukkan ragi. Masukkan margarin cair dan garam. Aduk rata.
- Adonan diistirahatkan selama 1 s/d 2,5 jam. Tergantung suhu ruang.
- Adonan siap dicetak
- Tuang adonan pada 2/3 cetakan pukis yang sudah dipanaskan
- Berikan isian, kemudian ditutup
- Biarkan sampai matang
- Setelah pukis matang, poles pinggirannya dengan margarine/ Butter (optional)
Keterangan :
- Kalau kita mencetak untuk satu resep kue pukis diatas, biasanya dalam 1 jam saja sudah bisa dicetak. Apalagi kalau suhu ruangan hangat.
- Kalau kita membuat sekitar 4 takaran resep kue pukis, maka akan makin lama pengembangannya, yaitu sekitar : 2 s/d 2,5 jam.
- Penggunaan Mentega atau butter akan membuat aroma kue makin memikat dan lebih empuk walaupun dalam kondisi dingin.
Untuk mencapai hasil yang maksimal, kita harus sering praktek. Dengan sering praktek kita akan tahu pada saat mana pengembangan adonan siap dicetak. Karena kalau adonan belum mengembang sempurna, maka kue akan cenderung keras. Apalagi kalau kondisinya sudah dingin. Sebaliknya kalau pengembangannya terlalu besar, maka teksturnya jadi lembek dan aroma asam hasil fermentasinya terlalu kuat.
Baca juga : Pastel Goreng Renyah Dan Gurih
Salam,