Peluang Usaha Mantan TKI

Peluang usaha mantan TKI sangat terbuka luas. Apalagi secara mental para mantan TKI ini sudah kuat. Karena sudah ditempa, baik secara keahlian teknis dan juga secara mental di negeri orang lain. Yang jauh dari keluarga. Yang berbeda kebiasaan dan kebudayaannya. Bahkan bisa jadi sangat bertolak belakang dengan kebiasaan yang ditemui di negeri sendiri. Tinggal bagaimana membidik pasar yang sesuai dengan minat, keahlian serta permodalan mereka. Dan tentu saja semuanya tetap harus direncanakan secara baik. Bukan asal membuka usaha saja. Yang resikonya sangal besar untuk gagal.

peluang usaha mantan tki
Gambar : Berbagai usaha mantan TKI (BMI)

Menentukan Peluang Usaha Mantan TKI Yang Tepat

Menentukan jenis usaha yang tepat itu tidak mudah. Tapi tidak juga sulit kalau sudah mengerti alurnya. Sudah mengerti resikonya. Nah, beberapa hal yang seharusnya dipertimbangkan saat akan memulai usaha antara lain adalah :

  1. Cari usaha-usaha yang sudah ada pasarnya. Sudah ada pembelinya. Jadi tidak perlu bersusah payah membuka usaha baru yang sama sekali tidak dikenal masyarakat. Dengan memilih usaha yang sudah ada pasarnya, nanti Anda tinggal memberi sedikit pembeda saja. Sehingga usaha yang diperlukan dan biaya yang dikeluarkan relatif tidak banyak. Tapi kemungkinan untuk dibeli sangat besar. Karena memang sudah dikenal masyarakat.
  2. Sesuaikan antara modal yang dibutuhkan dengan modal yang dimiliki. Jangan memaksakan diri untuk menggunakan modal yang belum ada. Alias harus berutang. Padahal usahanya belum tentu berhasil. Modal ini selain modal harta atau uang, bisa juga modal keahlian. JIka Anda belum memiliki modal uang, Tapi Anda memiliki modal keahlian, misalnya memasak, memperbaiki kendaraan bermotor, beternak dan seterusnya, maka Anda bisa menjual keahlian tersebut. Yaitu dengan cara bekerjasama dengan pemilik modal atau bisa juga dengan bekerja ke usaha sejenis sambil mengumpulkan modal.
  3. Membuat perencanaan yang terukur. Rencana usaha harus terukur. Bisa dihitung. Supaya hasilnya bisa diketahui dengan pasti. Untung atau rugi. Misalnya saat memulai usaha Anda menggunakan perabotan yang ada dirumah, maka itu juga harus dihitung. Sampai tenaga sendiri juga dihitung dan nantinya dibayar dalam bentuk gaji.
  4. Membuat pencatatan yang rapi. Ini adalah hal yang sering gagal dilakukan pengusaha pemula. Karena biasanya lebih fokus ke eksekusi di lapangan saja. Sehingga banyak catatan yang tercecer. Bahkan hilang. Akibatnya perkembangan usaha tidak bisa diketahui. Catatan ini tidak harus dibuat seperti perusahaan besar. Cukup pencatatan aliran uang masuk dan keluar saja. Sehingga bisa dihitung untung atau ruginya. Nanti kalau sudah semakin besar baru dibuat yang lebih detil. Dan itu perlu mempekerjakan orang yang memang ahli di bidang tersebut.
  5. Membagi pekerjaan dan membuat panduan kerja. Walaupun awalnya bekerja sendiri, tapi Anda sudah merencanakan untuk mempekerjakan orang lain juga. Yang memiliki keahlian sesuai yang dibutuhkan. Dan panduan kerjanya bisa Anda buat berdasarkan pengalaman yang Anda miliki. Dan tentu saja panduan kerja harus bisa dikembangkan sesuai perkembangan usaha.
  6. Perlu ketegasan untuk mengambil keputusan. Fokus usaha adalah mencari untung. Cuan kata anak sekarang. Jadi hal-hal yang sifatnya merugikan harus segera dibuang. Misalnya ada prosedur yang tidak efisien, maka harus segera diubah sampai menguntungkan. Jika ada supplier nakal harus segera diganti. Andai ada karyawan yang merugikan perusahaan harus segera dikeluarkan. Bahkan Anda harus “kejam” ke diri sendiri. Jika merasa tidak mampu mengerjakan tugas tertentu, maka segera serahkan ke orang lain yang lebih mampu. Tidak perlu malu. Karena Anda bukan Superman yang harus dan bisa melakukan semuanya. Anda cukup memahami alurnya. Sehingga bisa mengawasi jalannya perusahaan dengan baik.

Anda bisa mencari peluang usaha mantan TKI secara online di artikel Inspirasi Usaha Bisnis Online.

Memilih Berusaha Sendiri Atau Bekerja Sama

Mencari pasangan usaha itu tidak mudah. Seperti memilih pasangan untuk berumah tangga. Harus sudah mengenal terlebih dulu sifat-sifatnya. Terutama kejujurannya. Harus sudah kenal kemampuannya dan tanggung jawabnya. Tidak cukup hanya mengenal beberapa bulan. Apalagi hanya beberapa hari. Karena berpotensi akan timbul pergesekan yang akan mengacaukan usaha. Dan itu sudah banyak contohnya. Walaupun usahanya berkembang, tapi karena ada perbedaan visi dan juga sikap maka akan terjadi perpecahan.

Kalau masih awal berusaha menurut saya lebih baik dikerjakan sendiri. Kalaupun butuh orang lain cukup sebagai konsultan usaha saja. Atau hanya karyawan saja. Karena saat awal berusaha banyak diperlukan keputusan yang cepat. Dan itu agak susah kalau harus dipertimbangkan banyak kepala. Misalnya soal pemilihan kemasan. Kalau usahanya dikerjakan sendiri, maka akan bisa segera diputuskan jenis, warna, bentuk, jumlah produksi dan seterusnya. Kalau dipertimbangkan oleh banyak orang, maka akan makan banyak waktu. Padahal produk harus segera dijual. Dan misalnya kedepan ada ketidakcocokan dengan selera atau kebutuhan pasar, maka bisa segera diubah untuk menyesuaikannya. Sesederhana itu.

Kalau usaha sudah berjalan baik dan butuh teman untuk mengembangkannya, maka Anda bisa memilih pasangan usaha yang sesuai kebutuhan.

Menentukan Jenis Usaha

Menentukan jenis usaha yang akan ditekuni sering kali didasarkan hanya pada yang disukai. Dengan anggapan bahwa yang kita sukai juga akan disukai orang lain. Padahal kenyataanya tidak demikian. Tiap orang punya selera sendiri-sendiri. Dan yang lebih utama mempunya kebutuhan sendiri-sendiri. Sehingga antar kelompok dalam satu daerah saja bisa berbeda pilihannya. Apalagi untuk wilayah yang lebih luas. Oleh karena itu akan lebih efektif atau lebih mengena pada sasaran, kalau peluang usaha mantan tki iini dipilih berdasarkan kebutuhan dalam target wilayah tertentu. Atau target kelompok tertentu. Sehingga kemungkinan berhasilnya lebih besar. Kemungkinan mendapatkan pembeli lebih besar. Karena yang dijual adalah produk yang memang dibutuhkan masyarakat. Bukan sekedar keinginan pribadi saja.

Kalau Anda lebih suka bergaul langsung dengan calon pembeli tertentu, maka bergaulah dengan mereka untuk beberapa waktu. Tapi jangan nampak seperti orang yang banyak tanya. Bergaul saja secara normal. Sambil melakukan pengamatan kira-kira produk apa saja yang mereka butuhkan. dengan percakapan informal akan lebih banyak yang jujur didapatkan. Dibandingkan dengan cara wawancara yang terkesan kaku. Nanti data tersebut Anda catat di rumah lalu dikelompokkan menurut kategori. Hal ini pernah dilakukan oleh perusahaan riset yang terjun langsung ke kelompok anak-anak muda. Bergaul layaknya teman akrab. Dan dari banyak percakapan akhirnya diperoleh data penting yang selanjutnya digunakan untuk pengembangan pasar perusahaan mie instan terbesar di Indonesia. Hasilnya sangat mengagumkan. Produk-produk baru yang diluncurkan berdasarkan hasil riset tersebut mendapatkan sambutan yang luar biasa.

Contoh riset kecil yang bisa Anda lakukan, misalnya Anda mendekati kelompok hobi tertentu. Maka pelajarilah seluk beluk hobi tersebut. Makin detil makin baik. Lalu mulailah masuk ke kelompok mereka secara informal. Gali info mengenai keresahan mereka. Apa saja yang mereka butuhkan dan belum bisa didapatkan saat ini. Kemudian usahakan Anda dapat menyediakan kebutuhan itu. Yang sesuai dengan kriteria mereka. Dan tentu saja dengan harga jual yang ramah dengan kantong mereka. Hampir bisa dipastikan kalau cara penawarannya tepat, produk Anda akan mendapatkan sambutan yang bagus. Dan tentu saja keuntungan yang bagus.

Jangan ragu untuk membuang produk yang ternyata tidak dibutuhkan. Segera tawarkan produk baru lagi. Jadi ada kemungkinan kesuksesan penjualan akan terjadi bukan pada penawaran pertama. Sehingga Anda harus sabar dan konsisten untuk berusaha.

Mengantisipasi Kegagalan dan Kesuksesan

Dari banyak kasus kegagalan usaha adalah tidak disediakan beberapa tahapan rencana. Sehingga kalau rencana pertama gagal langsung berhenti berusaha. Karena semua daya dan permodalan hanya disediakan untuk rencana pertama saja. Akibatnya kalau gagal akan kehabisan napas. Sulit untuk bangkit lagi.

Oleh karena itu untuk mengambil peluang usaha mantan tki adalah membagi modal usaha menjadi 3 sampai 5 bagian. Sehingga kalau usaha pertama gagal masih tersedia modal untuk mencoba lagi. Dan untuk mencoba lagi sudah mempunyai pengalaman dari yang pertama.

Selain mengantisipasi kegagalan juga perlu mengantisipasi kesuksesan. Lho kok gitu? Memang kesuksesan adalah tujuan yang ingin dicapai saat memulai usaha. Namun juga perlu diantisipasi. Misalnya usaha pertama Anda sukses. Apakah sudah tersedia solusi untuk menambah kapasitas produksi? Sudah ada rencana menambah pekerja? Sudah tersedia permodalan yang harus ditambahkan? Dan seterusnya.

Kesuksesan pertama atau ke berapa pun, juga sering melenakan kita. Bahwa bisnis atau usaha kita tidak langgeng sifatnya. Tidak abadi. Terbuka peluang untuk mendapat kompetitor. Terbuka peluang untuk jatuh. Terbuka peluang untuk dilupakan masyarakat yang seleranya berubah. Sehingga saat sukses harus tetap tenang. Tidak terburu-buru mengambil langkah yang terlalu cepat ingin maju. Padahal secara usaha masih belum siap. masih rapuh. Banyak contoh tentang kesuksesan yang melenakan ini. Baik di kawasan lokal maupun internasional.

Carilah Mentor Untuk Membimbing Anda

Mentor tidak selalu Pengusaha besar yang sangat sukses. Bisa juga mereka adalah orang yang usahanya tidak besar tapi relatif aman. Tetap eksis ditengah perubahan jaman. Dan yang penting punya etika dalam berusaha. Anda bisa mencari langsung di lapangan. Atau mendatangi Konsultan profesional yang sudah punya ukuran dan tahapan dalam membimbing Anda. Tidak banyak memberi teori yang bikin mual. Tapi tidak juga terlalu melepaskan Anda tanpa landasan pengetahuan yang cukup. Berimbang saja. Keduanya memang diperlukan untuk mengembangkan usaha Anda.

 

Salam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *