Usaha Modal Kecil di Desa

Tak dapat dipungkiri kalau saat ini kehidupan di desa masih tidak menarik untuk sebagian besar anak-anak muda. Dan itu terjadi di banyak negara. Tidak hanya di Indonesia atau pun negara-negara yang sedang berkembang lainnya. Karena negara-negara maju pun juga mengalaminya. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu yang sering jadi masalah adalah sedikitnya peluang kerja dan kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih baik. Kalau pun ingin membuat usaha sendiri banyak yang terbentur masalah akses permodalan dan pemasaran. Dan ini perlu pembinaan yang serius serta berkesinambungan. Tidak hanya retorika belaka. Karena sebenarnya masih banyak usaha modal kecil di desa yang bisa dikembangkan. Tentu saja menyesuaikan dengan potensi yang telah ada di desa itu sendiri. Kemudian dibantu cara yang lebih baik untuk mengembangkan pasar dari produk – produk yang dihasilkan.

usaha modal kecil di desa
Kampung Marketer di Purbalingga.

Usaha modal kecil di desa yang berpotensi dikembangkan.

Terinspirasi dari keberhasilan Desa Ponggok di Klaten. Kemudian banyak desa-desa lain berusaha menemukan potensi untuk dikembangkan. Terutama potensi yang sifatnya unik dan tidak banyak ditemukan di tempat lain. Seperti di desa Ponggok yang secara alami memiliki sumber mata air yang biasanya hanya dimanfaatkan kegiatan sehari-hari saja. Kemudian atas inisiatif Kepala Desa yang melakukan kerjasama dengan Universitas Gajah Mada, dikembangkanlah semua potensi yang ada di desa tersebut. Termasuk dalam hal pemasarannya. Dan usaha ini mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Sehingga Pendapatan Asli Desa bisa mencapai 14 miliar setahun. Luar biasa!

usaha modal kecil di desa
Wisata air di desa Ponggok, Klaten.

Mengembangkan desa ala Kampung Marketer.

Di Purbalingga ada seorang pemuda yang memiliki kemampuan di bidang Internet Marketing yang mumpuni. Bahkan sudah membuat tools yang sering dimanfaatkan para internet marketer dalam berbisnis online. Dia adalah Nofi Bayu Darmawan yang sudah kenyang hidup di Jakarta. Dia kemudian kembali ke kampung halamannya di desa Tunjungmuli, Karangmoncol, Purbalingga. Di kampung dia mengajar anak-anak muda untuk melek teknologi, khususnya internet. Mereka diajari keterampilan bisnis online. Salah satunya adalah dengan menjadi Customer Service atau Customer Sales yang handal. Dan keterampilan tersebut kemudian ditawarkan kepada para pebisnis online di seluruh Indonesia yang membutuhkannya. Ternyata jasa ini mendapat sambutan yang sangat baik. Sehingga anak-anak muda desa yang direkrut juga semakin banyak. Jadi yang biasanya uang dari desa lebih banyak mengalir ke kota, maka dengan upaya ini uang dari kota banyak yang mengalir ke desa. Bahkan tidak sekedar uang, tetapi juga sikap hidup positip dan pengetahuan bermutu yang biasanya ada di kota. Usaha modal kecil di desa ternyata bisa diwujudkan dan dikembangkan dengan cara kerjasama yang baik.

 

Bagaimana dengan desa-desa yang lain?

Melihat keberhasilan dua kisah diatas bisa ditarik kesimpulan, bahwa usaha modal kecil di desa itu bisa dikembangkan dengan baik. Kuncinya adalah pada kerjasama diantara warga dan aparat. Lebih baik lagi kalau bisa mengajak kerjasama dengan lembaga yang memang mempunyai kemampuan penelitian dan pembinaan. Seperti yang dilakukan desa Ponggok yang mengajukan kerjasama dengan Universitas Gajah Mada. Dengan melibatkan lembaga yang profesional, apalagi tidak berorientasi profit, maka pengembangan desa bisa menjadi terwujud. Penggunaan dana desa juga lebih terkontrol, jika semuanya dikerjakan secara sistematis. Yang penting jangan hanya mengeluh. Apalagi punya sikap koruptif jika sudah mendapat amanah. Saya yakin jika semuanya bekerja dengan amanah, maka desa-desa di Indonesia akan menjadi semakin bergairah. Tidak perlu lagi pergi ke kota untuk mencari penghasilan yang cukup. Bahkan di jaman serba online ini, pengetahuan apa pun bisa dengan mudah dipelajari dari desa saja. Bukan tidak mungkin pula ada saatnya orang kota akan berbondong-bondong kembali ke desa.

banner header NADELA STORE

 

Ide usaha modal kecil di desa.

Banyak usaha yang bisa dikembangkan di desa. Terutama yang berbasis pertanian. Misalnya produksi beras merah, beras hitam, sayuran organik, peternakan organik dan berbagai komoditi lain. Hal ini sebagai respon atas kebutuhan produk-produk pertanian tersebut yang semakin banyak dibutuhkan orang kota. Tentu saja semuanya harus bersertipikat resmi. Agar pasar mau menerima dengan harga yang tinggi. Dan tentunya juga para petani juga harus bekerja sama, agar biaya produksi bisa ditekan serendah mungkin. Karena kalau bekerja sendiri-sendiri akan boros biaya, sumber daya dan tenaga. Selain itu juga dengan bekerja sendiri-sendiri rawan terjadi kompetisi yang merugikan mereka. Modal yang kecil-kecil dari petani kalau disatukan akan besar juga jumlahnya. Dan modal tersebut bisa didayagunakan dengan lebih baik dari pada kalau terpencar.

Baca juga : Inspirasi Usaha Bisnis Online

Untuk usaha yang lebih tinggi lagi bisa dilakukan pengolahan produk pertanian paska panen. Misalnya membuat keripik bayam, abon ikan, sumpit bambu, tusuk sate dan lain-lain. Teknologi yang dibutuhkan tidak tinggi. Tapi bisa menambah nilai jual produk yang dihasilkan.

Apakah Anda memiliki ide usaha modal kecil di desa? Atau sedang mencari ide usahanya? Silakan utarakan pendapat Anda di kolom komentar di bawah artikel ini. Siapa tahu ada ide cemerlang atau teman bisnis yang siap mewujudkan ide Anda.

 

Salam.

Jarot BS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *